ARTIKEL

TANDA DEMAM PADA ANAK MULAI BERBAHAYA DAN PERLU DIBAWA KE DOKTER

Thursday, 19 August 2021

Tanda Demam Pada Anak Mulai Berbahaya dan Perlu Dibawa ke Dokter

Demam pada anak adalah hal yang wajar terjadi, apalagi di saat musim pancaroba. Kondisi ini merupakan bentuk dari respon alami saat ada benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Meski wajar terjadi dan akan pulih dalam kurun waktu kurang dari satu minggu, namun Moms perlu waspada jika anak juga mengalami beberapa gejala penyerta berikut ini.

 

Gejala penyerta demam anak:

  • Demam tinggi hingga 40 derajat celcius dan disertai badan yang menggigil
  • Anak susah atau tidak mau makan dan minum
  • Anak rewel, menangis terus-menerus dan susah ditenangkan
  • Tidur sepanjang waktu
  • Demam tak kunjung turun hingga dua hari, bahkan menunjukkan peningkatan suhu tubuh meski sudah dikompres dan diberi obat penurun demam.
  • Kejang demam, yaitu kondisi di mana anak mengalami kejang atau gerakan menyentak cepat. Kejang demam ini biasanya terjadi saat demam anak mencapai suhu di atas 39 derajat Celcius
  • Demam anak naik turun dan menyerupai pola grafik “Pelana Kuda”, karena bisa jadi anak mengalami demam berdarah.
  • Terjadi perdarahan pada gusi, muntah darah, sakit perut, dan nafas yang tersengal-sengal. 

 

Meredakan demam Anak

Sebelum memeriksakannya langsung pada dokter, Moms juga bisa melakukan beberapa cara untuk meredakan demam anak di tahap awal, yaitu:

 

  1. Mengompres menggunakan air hangat di beberapa bagian tubuh Si Kecil, seperti dahi, lipatan ketiak, dan lipatan pahanya.
  2. Mencukupi kebutuhan cairan tubuh Si Kecil melalui konsumsi air mineral yang cukup serta buah-buahan yang tinggi kandungan airnya. Tujuannya adalah untuk mencegah dehidrasi, karena saat demam anak cenderung mengeluarkan cairan lebih banyak melalui keringatnya.
  3. Memastikan sirkulasi udara di rumah berjalan dengan baik agar Si Kecil dapat beristirahat dengan nyaman
  4. Memberikan pakaian yang nyaman pada Si Kecil saat demam, yaitu pakaian yang tipis dan mudah menyerap keringat.
  5. Memberikan obat penurun panas yang mengandung Paracetamol dan juga memiliki rasa yang disukai oleh anak-anak, misalnya rasa buah-buahan seperti jeruk.
  6. Batasi kegiatan anak di rumah dan pisahkan dari anggota keluarga lainnya di rumah.
  7. Tetap menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir.

 

Namun, jika panas tubuhnya tak kunjung menunjukkan penurunan, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat ya, Moms. Yuk, jaga selalu kesehatan anak dengan menjadi orang tua yang selalu siaga!

  BACA JUGA