ARTIKEL

DEMAM PADA ANAK NAIK TURUN, PERTANDA DEMAM BERDARAH?

Wednesday, 25 August 2021

Demam Pada Anak Naik Turun, Pertanda Demam Berdarah?

Demam pada anak naik turun tentu membuat orang tua merasa khawatir. Pasalnya, demam ini biasanya akan reda dan anak kembali pulih dalam dua atau tiga hari dengan perawatan sederhana di rumah. Namun, bagaimana jika demam kembali muncul dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama? Apakah Si Kecil mengalami gejala demam berdarah?

Tanda Gejala Demam Berdarah

Well, agar lebih waspada dan berikut ini beberapa tanda gejala demam berdarah yang bisa Moms ketahui.

  • Anak mengalami demam tinggi secara mendadak, biasanya suhu bisa mencapai 40°C dan disertai badan menggigil.
  • Demam berlangsung berkepanjangan, sekitar enam hingga tujuh hari. Namun, demam ini juga naik turun dengan pola tertentu, biasanya demam akan turun pada hari ketiga dan keempat, dan di hari kelima dan keenam suhu akan kembali naik sedikit. Inilah yang disebut dengan “Grafik Pelana Kuda”.
  • Pada saat panas tubuh anak turun bukan berarti penyakitnya sembuh, melainkan masuk dalam masa kritis. 
  • Selanjutnya, anak yang mengalami demam berdarah juga akan merasakan nyeri di bagian belakang mata, nyeri di tulang, otot, sendi, sakit kepala, mual muntah, dan kulit berbintik-bintik merah.
  • Ciri-ciri demam berdarah pada anak yang juga menyertai adalah perdarahan pada gusi, muntah darah, sakit perut, dan nafas yang tersengal-sengal. Kalau sudah begini, segera bawa anak Anda ke UGD untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut ya, Moms.

Nah, untuk mengetahui apakah Si Kecil mengalami demam berdarah, langkah awal yang bisa dilakukan adalah dengan memeriksakannya langsung pada dokter. Bila perlu, mintalah dokter untuk melakukan cek darah pada anak agar kita dapat mengetahui dengan pasti penyebab demam pada anak naik turun. Dilansir dari Klikdokter.com, ada beberapa jenis pemeriksaan darah yang dilakukan saat demam pada anak tak kunjung turun, diantaranya adalah sebagai berikut.

Pemeriksaan darah yang dilakukan saat demam

  • Pemeriksaan darah rutin, yaitu hemoglobin (Hb), leukosit (sel darah putih), hematocrit, dan trombosit atau sel keping darah.
  • Pemeriksaan darah seperti hitung jenis leukosit, widal, laju endap darah (LED), atau sediaan apus darah tepi atau preparat darah (SADT) mungkin dilakukan sesuai indikasi.
  • Saat muncul gejala demam berdarah, maka dilakukan pemeriksaan kadar trombosit pada anak.
  • Jika demam berlangsung lebih dari satu minggu, maka pemeriksaan darah harus segera dilakukan untuk mendeteksi penyakit seperti demam tifoid atau tifus.

Mengatasi demam pada anak

Sementara itu, Moms juga bisa melakukan beberapa cara berikut ini untuk menurunkan demam pada anak naik turun.

1. Mengompres Menggunakan Air Hangat

Moms bisa mengompres beberapa bagian tubuh seperti dahi dan lipatan pembuluh darahnya (lipatan ketiak dan paha) menggunakan handuk atau kain bersih yang sudah dibasahi menggunakan air hangat. Tujuannya adalah agar panas tubuhnya bisa keluar dari pori-pori tubuh. Lakukan hal ini setidaknya tiga kali dalam satu hari sampai panasnya menurun.

Baca Juga: Penyebab Anak Demam Hanya Pada Malam Hari Saja Yang Penting Bunda Ketahui

2. Memberikan Pakaian yang Nyaman

Alih-alih memakaikan pakaian dan selimut yang tebal pada anak saat demam, pastikan anak memakai pakaian yang cukup tipis dan mudah menyerap keringat, ya. Hindari juga memakaikan selimut berlapis karena hal ini justru bisa membuat suhu tubuhnya semakin naik.

3. Menjaga Kondisi Ruangan

Selanjutnya, biarkan anak untuk beristirahat cukup di dalam kamar dengan sirkulasi udara yang baik. Moms bisa menyalakan AC di suhu 18 derajat Celcius atau cukup dengan membuka jendela agar Si Kecil tetap mendapatkan udara segar. Jaga juga kelembapan udara dalam kamar untuk mencegah virus dan bakteri penyebab penyakit berkembang biak dengan pesatnya.

4. Menjaga Kebersihan Tubuh

Meski sedang demam, pastikan untuk selalu mengajak anak untuk membiasakan diri mencuci tangan dengan menggunakan sabun, terutama sebelum makan, setelah memegang barang, setelah menggunakan toilet, atau saat kebetulan berada di dekat orang sakit. Mencuci tangan menggunakan sabun dipercaya sangat ampuh untuk membunuh kuman dan juga virus yang menempel pada tubuh.

5. Memperhatikan Asupan Nutrisi

Tetap memenuhi kebutuhan nutrisinya melalui makanan yang mengandung sayur dan juga konsumsi buah-buaham. tak perlu khawatir, Moms bisa memberikan menu favorit Si Kecil, seperti sop ayam, cream soup, atau beberapa menu lain sesuai keinginannya. Selain itu, pastikan juga untuk memisahkan alat makan untuk Si Kecil dengan anggota keluarga lainnya ya, Moms. 

Baca Juga: 5 Makanan Sehat Bantu Anak Turunkan Demam. Mana Favorit Si Kecil?

6. Memenuhi Kebutuhan Air Mineral

Saat anak demam maka cairan dalam tubuhnya banyak yang hilang. Oleh karena itu, pastikan untuk memberikan air hangat saat Si Kecil demam ya, Moms. Tujuannya adalah untuk mencegah dehidrasi dan juga mempercepat proses penyembuhan demam Si Kecil.

7. Memberikan Obat Penurun Panas

Usaha lain yang bisa Bunda lakukan untuk menurunkan demam anak adalah dengan memberikannya obat penurun panas yang mengandung Paracetamol yang sudah terbukti secara turun-temurun membantu menurunkan demam anak. 

Untuk mencegah kemungkinan munculnya penyakit demam berdarah di kemudian hari, pastikan untuk selalu menerapkan pola hidup sehat dan bersih di rumah ya, Moms. Misalnya adalah dengan melakukan gerakan 3M, yaitu mengubur sampah, menutup penyimpanan air, dan menguras bak mandi agar tidak menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti sebagai penyebab utama penyakit demam berdarah. 

  BACA JUGA

Ini Pilihan Menu yang Disukai Anak-anak

Menyusun menu untuk anak perlu kreativitas...

Baca Selengkapnya27/01/2016

Mengatasi Demam Pada Anak, Hindari Beberapa Hal Ini Ya, Moms!

Sebagian orangtua melakukan kesalahan saat mencoba mengobati anak demam. Kira-kira apa saja kesalahan yang mesti kita hindari ini, ya? Simak artikel...

Baca Selengkapnya15/09/2021

Ibu Harus Tahu! 5 Fakta Pertumbuhan Tulang Anak

Tinggi anak berkaitan dengan pertumbuhan tulangnya, yang dimulai sejak ia berada di dalam kandungan....

Baca Selengkapnya31/05/2016