ARTIKEL

SI KECIL ALAMI KEJANG DEMAM? INI PERTOLONGAN YANG DAPAT MOMS LAKUKAN

Friday, 23 June 2023

Si Kecil Alami Kejang Demam? Ini Pertolongan yang Dapat Moms Lakukan

Moms mungkin pernah mendengar istilah kejang demam, suatu gejala yang terkadang muncul di saat si Kecil mengalami demam tinggi. Meskipun kejang demam biasanya tidak berbahaya, itu dapat menjadi momen yang menakutkan bagi para orangtua. Oleh karena itu penting bagi Moms untuk memiliki pengetahuan mengenai kejang demam dan pertolongan awal yang dapat Moms berikan untuk si Kecil.

 

Pemicu terjadinya kejang demam

 

Kejang demam dapat terjadi saat sistem saraf pusat yaitu otak, terangsang oleh suhu tubuh yang tinggi saat demam. Hal Ini biasanya dipicu oleh sakit yang disebabkan infeksi virus seperti flu atau pilek, infeksi saluran kemih dan lainnya.  Selain itu, ada faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan anak mengalami kejang demam, antara lain:

 

  • Riwayat kejang demam pada keluarga dekat.
  • Usia anak yang muda (biasanya antara 6 bulan hingga 5 tahun).
  • Demam yang naik dengan cepat.
  • Suhu tubuh yang sangat tinggi.

 

Penting untuk diingat bahwa kejang demam pada umumnya tidak menyebabkan kerusakan permanen pada otak anak. Namun, jika si Kecil mengalami kejang demam, sebaiknya Moms memberi perhatian khusus pada si Kecil dan berkonsultasi dengan dokter bila perlu.

 

Langkah pertolongan pertama untuk anak kejang demam

 

Apabila si Kecil mengalami kejang demam, berikut beberapa tips pertolongan pertama  memberi pertolongan yang dapat Moms lakukan.

 

  1. Pindahkan ke tempat aman. Pastikan Moms berada di sisi anak dan jaga keamanannya. Pindahkan anak ke tempat yang aman, jauhkan benda-benda tajam atau keras di sekitarnya, dan pastikan tidak ada risiko jatuh.
  2. Atur posisi tubuh anak. Posisikan tubuh anak miring atau tengkurap. Hal ini dapat mencegah kemungkinan anak tersedak jika ada muntah atau lendir yang keluar selama kejang.
  3. Jangan menahan gerakan atau memasukkan benda ke mulut. Jangan mencoba menahan gerakannya atau memasukkan benda apa pun ke dalam mulutnya. Karena dapat menyebabkan cedera. Kejang demam umumnya berhenti dengan sendirinya dalam waktu kurang dari 5 menit.
  4. Lindungi kepala anak. Pastikan kepala anak tidak terbentur atau terluka saat kejang. Jika mungkin, letakkan bantal atau benda yang lembut di sekitar kepala untuk melindunginya.
  5. Perhatikan dan catat durasi kejang demam. Jika kejang berlangsung lebih dari 5 menit atau anak tidak segera pulih setelah kejang berhenti, segera bawa ke rumah sakit.
  6. Ukur suhu tubuh anak setelah kejang berhenti. Cara ini akan membantu dokter menentukan penyebab demam dan tindakan yang diperlukan selanjutnya.
  7. Hubungi dokter meskipun kejang demam sudah berhenti. Sebaiknya Moms menghubungi dokter anak untuk mendapatkan nasihat lebih lanjut. Dokter dapat membantu menilai kondisi anak dan memberikan petunjuk mengenai langkah-langkah selanjutnya.
  8. Berikan perhatian dan kenyamanan ekstra. Anak mungkin akan merasa lelah dan bingung setelah mengalami kejang demam. Berikan perhatian ekstra, tenangkan, dan beri kenyamanan pada si kecil. Ajak mereka beristirahat dan berikan cairan untuk mencegah dehidrasi.

 

Selalu ingat bahwa kejang demam umumnya tidak berbahaya dan anak akan pulih dengan baik setelahnya. Namun, jika kejang berlangsung lebih lama dari yang diharapkan atau ada kekhawatiran lain, jangan ragu untuk menghubungi dokter. Bantuan medis dan nasihat profesional akan membantu Moms merasa lebih tenang dan mengatasi situasi ini dengan lebih baik. Penanganan yang tepat dan dukungan dari Moms, akan membuat si Kecil pulih dengan cepat dan kembali ceria seperti sebelumnya.

 

Artikel Lainnya: Perhatikan 4 Hal Ini untuk Membedakan Flu dan Pilek Alergi pada Anak!

  BACA JUGA