Friday, 22 August 2025
Bagi new moms, mendengar Si Kecil batuk rasanya langsung bikin hati ikutan cemas. Apalagi kalau suaranya terdengar keras atau sampai mengganggu tidurnya di malam hari. Sebenarnya, batuk adalah respons alami tubuh saat ada sesuatu yang mengiritasi saluran pernapasan—misalnya debu, lendir, atau kuman.
Jadi dalam banyak kasus, batuk adalah reaksi normal, meski tetap perlu diperhatikan supaya tidak mengganggu kenyamanan dan kesehatannya. Namun kekhawatiran ini adalah hal yang wajar, karena sebagai orang tua baru, kita ingin memastikan Si Kecil selalu sehat dan nyaman.
Meski begitu, bukan berarti batuk bisa diabaikan begitu saja ya, Moms. Penting bagi orang tua untuk memahami jenis, penyebab, dan cara mengatasi batuk pada anak. Dengan begini Si Kecil bisa kembali ceria dan dapat beraktivitas dengan nyaman.
Sebelum memahami cara mengatasi batuk pada anak lebih lanjut, berikut ini beberapa alasan mengapa anak-anak, khususnya balita, lebih sering batuk:
1. Sistem imun yang masih berkembang – Pada usia anak, sistem kekebalan tubuh belum sepenuhnya matang, sehingga kemampuan melawan infeksi virus atau bakteri masih terbatas.
2. Ukuran saluran napas yang lebih kecil – Diameter saluran pernapasan anak jauh lebih sempit dibanding orang dewasa, sehingga sedikit lendir atau pembengkakan saja sudah cukup untuk menghambat aliran udara.
3. Paparan lingkungan – Debu, polusi, asap rokok, atau udara dingin dapat mengiritasi lapisan mukosa saluran pernapasan, memicu produksi lendir berlebih, dan menstimulasi refleks batuk.
4. Alergi – Reaksi alergi terhadap debu, tungau, bulu hewan, atau serbuk sari memicu pelepasan histamin yang menyebabkan peradangan dan iritasi saluran pernapasan, sehingga menimbulkan batuk.
Memahami faktor penyebab ini membantu Moms mencegah sekaligus mengelola batuk pada anak.
Mengetahui jenis batuk adalah langkah pertama untuk menentukan cara mengatasi batuk pada anak. Pasalnya, beda jenis batuknya, maka berbeda pula cara penanganan dan pemberian obatnya. Yuk, simak penjelasannya berikut ini, Moms!
Jenis batu ini biasanya disebabkan oleh iritasi tenggorokan, alergi, atau infeksi virus ringan. Meski tidak disertai dahak, tapi bisa membuat tenggorokan terasa gatal dan sangat mengganggu kenyaman saat beraktivitas.
Umumnya disebabkan oleh croup (infeksi saluran napas atas) yang membuat pita suara membengkak. Jenis batuk ini ditandai dengan suara “berisi” dan adanya lendir. Kondisi ini menandakan tubuh sedang berusaha mengeluarkan dahak yang mengandung kuman atau partikel asing.
Menghadapi batuk pada anak tentu memerlukan kesabaran dan ketenangan. Tidak semua batuk berbahaya, tapi perhatian Moms yang sigap bisa mencegah kondisi menjadi lebih serius. Berikut ini cara mengatasi batuk pada anak yang bisa Moms lakukan agar proses penyembuhan Si Kecil berjalan lebih optimal.
Cukupi kebutuhan cairan tubuh Si Kecil melalui pemberian air putih, susu, atau sup hangat yang dapat membantu melembapkan tenggorokan serta mengencerkan lendir. Untuk anak di atas 1 tahun, Moms bisa memberikan air hangat yang dicampur madu sebagai pereda batuk alami.
Udara lembap membantu melegakan saluran pernapasan. Selain humidifier, Moms bisa mengajak anak menghirup uap air hangat dari baskom (dengan pengawasan penuh).
Tidurkan anak dengan posisi kepala sedikit lebih tinggi untuk mengurangi batuk di malam hari.
Cara mengatasi batuk pada anak selanjutnya adalah menghindari asap rokok, debu, polusi, atau parfum yang terlalu menyengat. Pastikan untuk membersihkan AC, kipas, dan mainan anak secara rutin ya, Moms.
Sertakan buah, sayuran, dan sumber protein yang cukup. Penuhi asupan vitamin C dari buah seperti jeruk, kiwi, atau stroberi bisa membantu kekebalan tubuh anak.
Pastikan anak tidur cukup, karena istirahat membantu tubuh melawan infeksi.
Moms, setiap batuk memiliki penyebab yang berbeda, sehingga cara mengatasinya pun tidak bisa disamakan. Siap Sedia obat Flu & Batuk sesuai gejalanya akan membantu proses penyembuhan lebih cepat dan mencegah efek samping yang tidak diinginkan.
Jika batuk Si Kecil tak kunjung reda hingga lebih dari 2 minggu bahkan disertai dengan gejala lain seperti napas cepat atau terlihat sesak, demam tinggi, dan muntah berulang akibat batuk, maka segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Artikel Lainnya: Langkah Efektif Mengatasi Flu dan Batuk Sesak pada Anak Menurut Dokter!
Moms! Ini Dia Cara Mudah Untuk Mencegah Penularan Virus Corona
Moms, di awal tahun 2020 ini, kita dikejutkan oleh maraknya pemberitaan mengenai wabah virus Corona yang menyebar di Wuhan, Provinsi Hubei,...
Perbedaan Batuk Akibat Infeksi dan Batuk Alergi Pada Anak
Batuk pada anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi dan alergi, sehingga penting bagi orang tua untuk memahami perbedaannya agar...
Kakak dan Adik Sering Tak Akur? Ini Cara Mengatasinya
Aduh, si adik berantem lagi sama kakaknya padahal baru tadi saja dilerai. Masalahnya nyaris selalu sama: rebutan mainan. Tidak ada yang mau...