ARTIKEL

SELAIN DEMAM PADA ANAK, INI DIA PENYAKIT YANG MUNGKIN DIALAMI SI KECIL SETELAH LIBURAN

Monday, 19 December 2022

Selain Demam Pada Anak, Ini Dia Penyakit yang Mungkin Dialami Si Kecil Setelah Liburan

Perjalanan yang cukup jauh dan memakan waktu cukup lama, kegiatan yang padat, dan cuaca yang tak menentu selama liburan menjadi penyebab kelelahan yang dialami oleh anggota keluarga. Bahkan, tak jarang juga hal inilah yang membuat sistem kekebalan tubuh mengalami penurunan, terutama pada anak-anak. Jika sudah begini, tak hanya demam pada anak, masih ada beberapa kemungkinan penyakit lain yang bisa dialami oleh Si Kecil setelah liburan.

 

Penyebab anak sakit setelah liburan

Melansir dari Halodoc.com, demam pada anak dan juga penyakit lain yang dialami oleh Si Kecil terjadi akibat daya tahan tubuh yang melemah, sehingga lebih mudah terinfeksi virus dan bakteri penyebab penyakit. Berikut ini beberapa hal yang bisa memengaruhi daya tahan tubuh Si Kecil selama liburan.

  1. Perjalanan yang cukup jauh dan ditempuh dalam waktu yang lama, terutama jika Moms dan keluarga memutuskan untuk melakukan road trip.
  2. Si Kecil merasa kesulitan untuk tidur di tempat baru, sehingga ia tidak mendapatkan istirahat yang cukup selama liburan.
  3. Cuaca dan suhu udara yang tidak menentu, sehingga membuat tubuh merasa ‘kebingungan’ untuk beradaptasi.
  4. Konsumsi makanan yang tidak terkontrol selama liburan dan kurang minum air mineral yang menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi.
  5. Tertular dari orang lain yang ditemui saat liburan.
  6. Gigitan serangga pembawa virus yang dapat menyebabkan penyakit pada kulit.

 

Penyakit yang dialami anak setelah liburan

Berikut ini beberapa penyakit yang mungkin dialami Si Kecil setelah liburan.

1. Demam pada anak

Seorang anak dapat disebut mengalami demam jika suhu tubuhnya melebihi 38 derajat Celcius dan Moms bisa mengetahuinya dengan cara melakukan pengukuran suhu tubuh menggunakan termometer badan. Jika Si Kecil mengalami demam setelah liburan, atasi dengan beberapa cara berikut ini ya, Moms.

  • Cukupi kebutuhan cairan tubuhnya baik melalui air mineral maupun makanan yang tinggi kadar airnya, seperi sop ayam, buah semangka, dan makanan lainnya.
  • Mengompres anak menggunakan air hangat di bagian dahi, ketiak, dan lipatan paha. Meski terkesan konvensional, namun cara ini efektif untuk membantu menurunkan panas tubuhnya loh, Moms.
  • Berikan pakaian yang nyaman, mudah menyerap keringat, tidak terlalu tebal.
  • Umumnya sebagian besar anak masih akan tetap aktif meski sedang demam. Namun, jika demam sudah mulai membuat anak merasa lemas dan mengganggu aktivitasnya, Moms bisa memberikan obat demam untuk membantu menurunkan panas tubuhnya dalam bentuk tablet hisap dengan rasa yang disukai anak-anak.
  • Awasi perkembangan kondisi kesehatan secara berkala. Jika demamnya tidak turun dalam waktu tiga hari, segera konsultasikan langsung pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

 

2. Flu dan batuk

Selain demam pada anak, flu dan batuk juga menjadi penyakit langganan yang seringkali dialami oleh Si Kecil setelah liburan. Kondisi ini ditandai dengan munculnya gejala bersin-bersin, hidung tersumbat, mata berair, dan demam ringan yang disertai juga dengan batuk berdahak maupun tidak berdahak. Flu dan batuk pada anak seringkali disebabkan oleh virus dan bakteri yang menyebar di udara dan dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan penderita lainnya selama liburan. Jika gejala ini mulai ditunjukkan oleh Si Kecil setelah liburan, segera atasi dengan beberapa cara berikut ini.

  • Mengatasi anak flu batuk dengan uap panas untuk melegakan tenggorokan hidung tersumbat. Caranya cukup tuangkan air panas dalam wadah, lalu ajak Si Kecil untuk menghirup uapnya. Agar semakin optimal, gunakan kain atau handuk untuk menyelubungi Si Kecil saat menghirup uap panasnya ya, Moms.
  • Meredakan batuk dengan air perasan jeruk nipis atau lemon yang dicampur air hangat, sebab kandungan vitamin C di dalamnya dipercaya bisa melegakan dan mengurangi rasa gatal di tenggorokan saat batuk.
  • Cara mengatasi flu batuk pada anak yang paling sering dan mudah dilakukan adalah dengan mengajak anak untuk rajin minum air putih hangat. Tujuannya adalah untuk mencegah dehidrasi dan agar bakteri yang menempel di saluran pernapasan terdorong masuk ke saluran pencernaan untuk kemudian dikeluarkan melalui keringat. 
  • Berkumur menggunakan air garam untuk membunuh bakteri yang ada di mulut.

 

Jika flu dan batuknya cukup mengganggu aktivitas dan istirahatnya di malam hari, Moms bisa memberikan obat flu dan batuk khusus anak-anak sesuai dengan dosis dan anjuran yang berlaku. Untuk flu yang disertai batuk berdahak, pilih obat yang dilengkapi dengan kandungan Phenylephrine untuk meredakan demam, sakit kepala, bersin-bersin, dan hidung tersumbat.

 

Namun, jika Si Kecil mengalami flu yang disertai batuk tidak berdahak, Moms bisa berikan obat yang mengandung DPH (Diphenhydramine) yang bekerja menekan pusat batuk sekaligus sebagai antihistamin untuk meringankan gejala flu dan batuk seperti demam, sakit kepala, bersin-bersin dan hidung tersumbat yang disertai batuk tidak berdahak.

 

3. Diare

Kondisi ini terjadi akibat sistem pencernaan anak yang masih sangat sensitif. Sehingga jika mereka terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung santan dan tidak terjamin kebersihannya, maka akan lebih rentan mengalami diare. Untuk mengatasinya, simak beberapa caranya berikut ini.

  • Mengajak anak untuk banyak minum air mineral agar tetap terhidrasi dengan baik. Sebab, anak cenderung lebih mudah mengalami dehidrasi saat diare yang menyebabkan cairan tubuhnya berkurang.
  • Menerapkan metode diet BRAT, yaitu pemberian beberapa makanan tertentu untuk sementara sampai diarenya sembuh, seperti pisang (banana), nasi (rice), buah apel (apple), dan roti panggang tanpa mentega (toast).
  • Memberikan makanan tinggi lemak dan serat.
  • Menghindari pemberian jus buah, sebab dapat membuat diare yang dialami menjadi lebih parah.

 

4. Sembelit

Tak hanya diare saja, anak juga rentan mengalami sembelit. Faktor utamanya adalah karena tidak cocok dengan makanan yang disajikan saat liburan, sehingga mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan baik. Alhasil, anak mengalami sembelit atau konstipasi karena fesesnya keras dan sulit dikeluarkan. Kondisi inilah yang membuat anak menjadi lebih rewel karena merasa tidak nyaman. Untuk mengatasinya, segera lakukan hal berikut ini.

  • Mengajak anak untuk makan buah dan sayuran yang memiliki kadar serat yang tinggi.
  • Mencukupi kebutuhan cairan tubuh melalui air mineral.
  • Mengajak anak untuk makan tepat waktu.
  • Mengonsumsi yogurt.

 

5. Penyakit kulit akibat gigitan serangga atau kondisi air

Hal ini biasanya ditandai dengan gejala kemerahan pada kulit tubuh Si Kecil yang disertai rasa gatal, bentuknya menyerupai bentol dan melebar, dapat berupa bintil berisi cairan, dan tak jarang juga menimbulkan sensasi terbakar. Jika Si Kecil mengalaminya, segera konsultasikan pada dokter agar diberi penanganan yang tepat, baik menggunakan salep atau tindakan lainnya.

 

Pastikan kesehatan anak tetap terjaga, baik sebelum dan sesudah liburan dengan melakukan beberapa hal berikut ini ya, Moms.

  1. Mempersiapkan kelengkapan kebutuhan selama liburan.
  2. Membawa pakaian yang nyaman selama liburan.
  3. Bila perlu, bawa persediaan makanan yang bisa dimakan oleh anak saat berada di destinasi liburan.
  4. Membawa obat-obatan pribadi.
  5. Memperkirakan cuaca selama liburan.

 

Baca Juga: Saat Anak Mengalami Flu dan Batuk, Haruskah Mereka Tetap Masuk Sekolah?

  BACA JUGA

Anak Panas, Tapi Suhu Tubuhnya Normal? Kenapa, Ya?

Ketika seorang anak terasa panas namun suhu tubuhnya menunjukkan angka normal dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang mendasari gejala panas tersebut.

Artikel17/01/2024

Penting, Ketahui Berbagai Pola Demam Pada Anak

Agar dapat mengurangi kekhawatiran Moms dan agar bisa menangani demam si Kecil dengan lebih tenang, yuk pahami dulu berbagai pola demam pada anak!

Artikel04/04/2023

Obat Tablet Hisap, Solusi Mengatasi Demam Pada Anak Masa Kini

ada pilihan obat tablet hisap yang bisa dikonsumsi saat anak demam, loh.

Artikel30/11/2022