ARTIKEL

NAFAS ANAK PENDEK SAAT BATUK, KAPAN PERLU WASPADA?

Wednesday, 14 February 2024

Nafas Anak Pendek Saat Batuk, Kapan Perlu Waspada?

Batuk pada anak seringkali merupakan respons alami tubuh terhadap iritasi atau infeksi saluran pernapasan. Meskipun sebagian besar kasus batuk bersifat ringan, perlu diwaspadai jika anak mengalami nafas pendek dan cepat saat batuk.

 

Saat anak batuk, paru-paru dan saluran pernapasan dapat mengalami beberapa perubahan yang menyebabkan nafas pendek. Beberapa penyebab potensial melibatkan gangguan saluran pernapasan atau respons tubuh terhadap iritasi atau infeksi.

 

Penyebab Napas Pendek Saat Batuk pada Anak

Napas pendek saat batuk yang dialami oleh anak-anak bisa menjadi salah satu pertanda mereka mengalami pneumonia. Pneumonia merupakan infeksi akut yang menyerang jaringan paru-paru. Saat seseorang mengalami pneumonia, alveoli atau kantung kecil dalam paru-paru yang seharusnya berisi udara saat bernapas justru dipenuhi nanah dan cairan yang menyebabkan asupan oksigen terganggu.  Selain pneumonia, berikut ini beberapa penyebab napas pendek pada anak saat batuk.

  1. Bronkospasme, yaitu batuk yang disertai dengan nafas pendek dapat disebabkan oleh bronkospasme, yaitu penyempitan saluran udara di paru-paru. Ini bisa terjadi akibat iritasi atau alergi.
  2. Asma, yaitu kondisi kronis yang dapat memicu bronkospasme dan menyebabkan kesulitan bernapas.
  3. Adanya obstruksi fisik seperti benda asing atau lendir yang terakumulasi dapat menghambat aliran udara dan menyebabkan nafas pendek saat batuk.
  4. Gangguan jantung. Meskipun jarang terjadi pada anak-anak, beberapa gangguan jantung dapat menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru, menyulitkan pernapasan dan menyebabkan napas pendek.
  5. Anak yang mengalami stres atau kecemasan juga dapat mengalami nafas pendek saat batuk. Reaksi tubuh terhadap situasi yang menegangkan dapat memengaruhi pola napas.
  6. Infeksi tenggorokan, terutama jika disertai dengan peradangan pada saluran pernapasan, bisa menyebabkan napas pendek saat batuk.

Artikel lainnyaMUSIM KEMARAU TIBA, MENGAPA BANYAK ANAK ALAMI FLU DAN BATUK?

Kapan Orang Tua Harus Waspada?

Dilansir dari laman online Detikhealth.com, salah satu tanda yang perlu diwaspadai pada saat anak batuk adalah napas cepat. Untuk mendeteksi apakah anak mengalami pneumonia atau tidak, orangtua harus melakukan standar tatalaksana pneumonia, yaitu dengan menghitung napas anak sehingga bisa mendapatkan penanganan segera. Cara menghitungnya adalah sebagai berikut.

  1. Anak usia dibawah dua bulan, maksimal frekuensi napasnya adalah 60 kali per menit
  2. Anak usia dua bulan sampai satu tahun maksimal frekuensi napasnya 50 kali per menit
  3. Anak usia satu sampai lima tahun maksimal frekuensi napasnya 40 kali per menit 

Artikel lainnyaANAK SERING FLU DAN BATUK DI MUSIM PANCAROBA? PAHAMI 5 FAKTA INI AGAR ORANGTUA TIDAK GAMPANG PANIK

Jika Si Kecil mengalami lebih dari frekuensi napas normal sesuai usianya, maka hal ini bisa menjadi peringatan bahwa anak mengalami penyakit tertentu dan membutuhkan penanganan lebih lanjut. Tak hanya itu saja, Moms juga harus lebih waspada jika anak-anak mengalami beberapa gejala seperti:

  1. Jika anak mengalami nafas pendek yang parah atau kesulitan bernapas. Segera cari bantuan medis sebab kondisi ini dapat menjadi tanda bahwa tubuh anak kesulitan mendapatkan cukup oksigen.
  2. Perubahan warna kulit menjadi kebiruan atau bibir yang tampak pucat dapat mengindikasikan masalah pernapasan serius. Ini memerlukan penanganan segera.
  3. Jika Moms melihat adanya retraksi (masuknya) dada atau leher saat anak bernapas, ini dapat menjadi tanda bahwa anak kesulitan bernapas dan perlu perhatian medis.
  4. Jika batuk anak berlangsung lebih dari beberapa minggu atau tidak membaik dengan pengobatan over-the-counter, konsultasikan dengan dokter.
  5. Anak dengan riwayat asma atau gangguan pernapasan lainnya perlu dipantau dengan lebih cermat. Perhatikan gejala yang mungkin memerlukan intervensi medis.
  6. Jika anak mengalami demam tinggi bersamaan dengan kesulitan bernapas, ini bisa menjadi tanda infeksi serius dan memerlukan perawatan medis segera.
  BACA JUGA

Anak Lemas Saat Demam, Ini Tips Memulihkan Energinya!

Demam pada anak seringkali diiringi oleh gejala lemas, kelelahan, dan kehilangan nafsu makan. Dengan perawatan yang tepat, kita dapat membantu anak pulih lebih cepat dan mengembalikan energinya.

Artikel07/02/2024

Tips Menyimpan Obat Flu Batuk Berbentuk Dry Syrup

Penyimpanan obat flu batuk berbentuk dry syrup yang tepat sangat penting untuk mencegah obat dari kerusakan serta membantu mencegah kontaminasi dan memperpanjang masa kedaluwarsa obat.

Artikel24/01/2024

Anak Panas, Tapi Suhu Tubuhnya Normal? Kenapa, Ya?

Ketika seorang anak terasa panas namun suhu tubuhnya menunjukkan angka normal dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang mendasari gejala panas tersebut.

Artikel17/01/2024