Tuesday, 24 June 2025
Tak hanya berlaku bagi anak-anak, momen liburan panjang juga menjadi hal yang sangat dinanti oleh orang tua karena dapat berkumpul dan melakukan berbagai hal menyenangkan bersama. Sayangnya, tak jarang juga orang tua merasa cemas ketika liburan usai dan Si Kecil mengalami demam setelahnya. Lantas, sebenarnya kenapa anak sering demam setelah liburan panjang ya, Moms?
Yuk, simak penjelasannya berikut ini agar Moms & Dads bisa lebih waspada dan tahu cara mengatasinya!
Well, demam setelah liburan panjang bukanlah hal yang aneh, Moms. Tubuh anak mungkin hanya sedang beradaptasi kembali dengan rutinitas normal, atau tengah memerangi virus yang terpapar selama liburan.
Melansir laman About Kids Health, momen traveling bersama keluarga ketika libur panjang juga dapat meningkatkan risiko anak-anak terkena penyakit. Kondisi ini biasanya ditandai dengan munculnya demam yang merupakan gejala awal dari beberapa penyakit seperti flu, infeksi saluran kemih, sakit tenggorokan, bahkan sakit perut yang cukup parah. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk selalu memerhatikan kondisi kesehatan si Kecil setelah berlibur.
Agar lebih waspada, berikut ini beberapa alasan kenapa anak sering demam setelah liburan yang wajib diperhatikan oleh setiap orang tua.
Saat liburan, rutinitas anak sering kali berubah drastis. Mereka mungkin tidur lebih larut dari biasanya, bangun siang, dan lebih banyak bermain di luar rumah atau di tempat umum. Perubahan pola tidur dan aktivitas ini bisa membuat tubuh anak kelelahan dan memengaruhi sistem imun. Tubuh yang kelelahan lebih mudah terserang virus atau infeksi ringan, seperti flu atau batuk yang biasanya ditandai dengan gejala awal yaitu demam
Traveling bersama keluarga umumnya melibatkan perjalanan jauh, baik menggunakan transportasi umum maupun kendaraan pribadi. Dalam kondisi ini, anak-anak rentan terpapar virus, terutama saat di perjalanan dan mampir di rest area untuk beristirahat. Tak hanya itu saja, saat menginap di hotel atau rumah saudara dan berkunjung ke tempat wisata yang ramai juga membuat anak lebih mudah terpapar berbagai kuman dan virus dari lingkungan luar. Akibatnya, demam sering menjadi salah satu gejala awal yang muncul ketika daya tahan tubuh anak mulai menurun setelah banyak terpapar hal baru selama liburan
Alasan kenapa anak sering demam selanjutnya adalah adanya perubahan cuaca dan suhu ruangan yang cukup drastis. Misalnya saat terpapar AC mobil, hotel, atau tempat wisata indoor bisa menyebabkan anak terkena suhu ekstrem yang berbeda dengan suhu luar ruangan. Pergantian suhu yang mendadak dapat memicu beberapa kondisi seperti:
- Gangguan saluran napas atas
- Radang tenggorokan
- Demam ringan akibat peradangan
Saat liburan, pola makan anak sering berubah. Mereka cenderung lebih sering jajan sembarangan tanpa memerhatikan higienitas, kurang makan buah dan sayur, dan kurang minum air putih. Kurangnya nutrisi penting dan cairan dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga anak lebih mudah terserang penyakit. Pasalnya, salah satu respons tubuh saat daya tahan menurun adalah munculnya demam, yang menandakan tubuh sedang berusaha melawan infeksi yang masuk
Demam yang muncul setelah liburan tidak selalu disebabkan oleh kelelahan saja, tetapi juga bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi. Risiko ini meningkat saat anak berinteraksi dengan banyak orang, misalnya di tempat wisata, transportasi umum, atau saat berkumpul keluarga. Kontak erat dalam keramaian dapat memperbesar kemungkinan terpapar virus penyebab flu, infeksi saluran napas, maupun infeksi pencernaan — terutama jika kebersihan makanan dan tangan tidak terjaga dengan baik.
Mudah-mudahan dengan memahami beberapa alasan kenapa anak sering demam setelah liburan bisa membantu Moms & Dads lebih waspada dan siap sedia menjaga kesehatan Si Kecil, ya. Dengan begini, momen libur panjang sekolah bisa lebih menyenangkan, deh!
Namun, saat demam melanda Si Kecil, pantau suhu tubuh anak secara berkala ya, Moms. Siap Sedia obat penurun demam anak bila suhu mencapai 38,5°C ke atas. Namun jika demamnya berlangsung lebih dari tiga hari atau disertai gejala lain seperti muntah, ruam, atau sesak napas, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Artikel Lainnya: 5 Persiapan Masuk Sekolah Agar Si Kecil Tidak Mudah Tertular Batuk Pilek
Ini Fakta Seputar Vitamin Anak yang Perlu Ibu Tahu
Asupan vitamin memang wajib diberikan oleh Moms kepada...
Kriteria Obat Penurun Panas Anak yang Wajib ada di Rumah. Penasaran?
Di musim hujan seperti saat ini, ancaman demam pada anak bisa datang kapan saja tanpa kita ketahui. Karenanya, penting sekali untuk melengkapi...
Tips Mengasuh Anak Kembar
Bayi kembar memang menggemaskan. Tetapi mengurusnya tentu sangat...