Monday, 02 October 2017
Belakangan ini, isu mengenai Rubella alias Campak Jerman, ramai diperbincangkan oleh masyarakat seiring maraknya isu vaksin. Sebenarnya, apa sih penyakit Rubella ini? Dan seberapa parah akibatnya jika menyerang si Buah Hati?
Rubella, merupakan nama bagi penyakit yang disebabkan oleh virus Rubella. Gejalanya menyerupai campak, umumnya meliputi :
Segera periksakan diri atau Buah Hati ke dokter jika mengalami gejala tersebut.
Penanganan yang mungkin disarankan dokter Anda :
Sama halnya seperti penyakit akibat virus lainnya, jika sudah terkena rubella, pada prinsipnya yang perlu dilakukan adalah memperkuat daya tahan tubuh. Penderitanya harus menambah waktu istirahat, makan dengan gizi seimbang, serta minum vitamin. Hal ini berlaku untuk orang dewasa begitu juga pada anak.
Beberapa obat bisa dianjurkan dokter untuk mengurangi beratnya gangguan simptomatis. Misalnya untuk mengatasi demam anak, bisa diberikan obat dengan kandungan Paracetamol. Contohnya bodrexin Demam yang sudah terpercaya di Indonesia untuk mengurangi demam anak.
Gangguan ini umumnya tidak terlalu parah, namun berbeda jika yang terkena Rubella adalah seorang ibu yang sedang hamil. Hal ini bisa menimbulkan gangguan telinga, dan berbagai masalah berbahaya pada janin yang disebut juga Rubella kongenital. Pemeriksaan ultrasonografi secara menyeluruh harus dilakukan untuk mendeteksi kecacatan bawaan yang bisa terjadi.
Jika Moms terjangkit Rubella, Moms juga perlu beristirahat lebih banyak karena Rubella terasa lebih parah jika diderita orang dewasa ketimbang saat penderitanya masih kecil.
Pencegahan
Rubella bisa dicegah dengan cara memperoleh suntikan vaksinasi MMR (measles, mumps, rubella) yang juga mencegah campak dan gondongan. Penyuntikan vaksin campak dan campak jerman (vaksin MR) direkomendasikan pada anak usia 9 bulan sampai sebelum menginjak 15 tahun, dan dalam beberapa tahap. Biasanya pada usia 9 bulan, 18 bulan, lalu saat anak duduk di kelas 1 SD. Jika Moms sedang merencanakan kehamilan, ada baiknya Moms melakukan vaksin terlebih dulu sehingga memiliki kekebalan terhadap campak jerman. Setelah itu, Moms harus menunggu minimal 4 minggu untuk hamil. Yang perlu diingat, vaksin ini terbuat dari virus yang dilemahkan, oleh karena itu tidak boleh diberikan pada wanita yang sedang hamil karena bisa berbahaya.
Rubella bisa terjangkit dari cairan tubuh penderita, seperti saat bersin atau batuk. Sehingga selain dengan vaksin, penyebaran Rubella juga bisa dicegah dengan menghindari kontak dengan penderitanya. Hindari berada seruangan dengan penderita Rubella, khususnya jika Moms sedang hamil atau sedang kurang fit. Biasakan menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan sebelum makan, sepulang bepergian, makan di tempat yang bersih.
Jika Moms terkena Rubella, harus ekstra hati-hati dalam merawat Buah Hati, apalagi yang masih bayi. Segera konsultasikan dengan dokter kepercayaan Moms untuk langkah mencegah penularan Rubella pada Buah Hati.
Mewarnai Berbo dan Teman-Teman
Moms, bingung mencari kegiatan menunggu berbuka puasa untuk si Buah Hati? Yuk, ajak Buah Hati mewarnai gambar Berbo dan teman-teman menggunakan alat...
Wedang Jahe, Salah Satu Cara Mengatasi Batuk Pada Anak Secara Alami
Apa yang menjadikan jahe sebagai bahan alami yang sangat baik untuk meredakan batuk? Simak penjelasannya berikut ini yuk,...
Sekolah Dimulai, Cara Mencegah Flu dan Batuk Penting untuk Moms Pahami
agar Moms tidak panik berlebihan dan Si Kecil dapat belajar dengan nyaman, cara mencegah flu dan batuk berikut ini penting untuk dipahami agar anak...