ARTIKEL

INI PENYEBAB DEMAM PADA ANAK

Wednesday, 10 May 2017

Ini Penyebab Demam Pada Anak

Anak Anda Mendadak Demam? Tak perlu buru-buru panik, Moms! Yuk coba cek dengan teliti terlebih dulu bagaimana keadaan buah hati. Demam adalah reaksi alami saat tubuh sedang melawan kuman penyakit. Oleh karena itu penting untuk kita memeriksa apakah ada bagian tubuh si kecil, seperti amandel, yang sakit atau terinfeksi, terlihat kemerahan atau bengkak? Jika tidak ada, mungkin demam pada anak Anda terjadi jadi akibat salah satu penyebab di bawah ini :

Infeksi virus
Apakah teman-teman sekolah anak Anda banyak yang sakit? Atau ada anggota keluarga yang tidak fit? Bisa jadi si kecil demam akibat tertular virus dari orang di sekitarnya. Infeksi virus memang mudah sekali terjadi apalagi pada anak kecil yang daya tahan tubuhnya belum sebaik orang dewasa. Ciri-cirinya antara lain nyeri otot di seluruh tubuh, lemas, mual, dan sebagainya. Pada kasus seperti ini, dokter Anda mungkin menyarankan obat-obatan untuk menanggulangi gejala yang timbul. Tapi tidak ada obat yang khusus bisa mengusir virus tersebut dari tubuh si kecil. Namun jangan kuatir, demam akibat infeksi virus biasanya akan hilang sendiri dalam 3 sampai 10 hari. Untuk mempercepat penyembuhan, sebaiknya anak istirahat total di rumah.

Infeksi bakteri
Beda dengan infeksi virus yang bisa sembuh sendiri, infeksi bakteri biasanya akan semakin parah jika dibiarkan tidak diobati. Infeksi bakteri juga bisa berlangsung hingga 2 minggu. Ciri-ciri infeksi bakteri adalah rasa sakit di salah satu area tubuh tertentu, dan membengkaknya kelenjar getah bening di sekitar area tersebut. Jika anak Anda terkena infeksi bakteri, kemungkinan besar dokter Anda akan memberikan antibiotik untuk meredakannya.

Tumbuh gigi
Jika anak Anda yang sudah memasuki usia SD mengalami ganti gigi menjadi gigi permanen, secara normal ia juga akan mengalami gejala demam ringan disertai masalah gusi bengkak, gelisah, sampai diare ringan.

Vaksinasi & imunisasi
Untuk anak Anda yang sudah berusia di atas 6 tahun, biasanya hanya diberikan imunisasi ulangan seperti vaksin DT (Dipteri & Tetanus) di usia 5 dan 10 tahun; vaksin Campak/MMR (Measles, Mumps, Rubella) pada usia 4-6 tahun; serta vaksin Polio di usia 4-6 tahun. Jika anak Anda menunjukkan gejala demam setelah imunisasi ini, ini adalah salah satu reaksi efek samping yang cukup normal. Misalnya pada efek samping imunisasi Campak, seharusnya anak hanya akan mengalami demam ringan selama 3 hari, disertai kemerahan pada area kulit yang disuntik akan memerah.

Sebaiknya Anda segera bawa anak ke dokter kalau panasnya disertai gejala lain seperti sesak napas, hilang kesadaran, Nyeri Otot, sakit kepala berat, kejang, diare, dan muntah.

Untuk perawatan di rumah, Anda harus memberi perhatian ekstra agar ia cepat sembuh. Pastikan istirahatnya cukup dan ia minum lebih dari 6 gelas air putih setiap hari. Walaupun ia akan merasa menggigil kedinginan, jangan berikan selimut tebal karena bisa menyebabkan tubuh terlampau panas. Sebaliknya pakaikan si kecil baju yang tipis agar terjadi pertukaran udara yang segar dan sejuk. Anda juga bisa memberinya parasetamol untuk menurunkan panas si buah hati, seperti yang ada dalam bodrexin.

  BACA JUGA

Nafas Anak Pendek Saat Batuk, Kapan Perlu Waspada?

Batuk pada anak seringkali merupakan respons alami tubuh terhadap iritasi atau infeksi saluran pernapasan. Perlu diwaspadai jika anak mengalami nafas pendek dan cepat saat batuk.

Artikel14/02/2024

Anak Lemas Saat Demam, Ini Tips Memulihkan Energinya!

Demam pada anak seringkali diiringi oleh gejala lemas, kelelahan, dan kehilangan nafsu makan. Dengan perawatan yang tepat, kita dapat membantu anak pulih lebih cepat dan mengembalikan energinya.

Artikel07/02/2024

Tips Menyimpan Obat Flu Batuk Berbentuk Dry Syrup

Penyimpanan obat flu batuk berbentuk dry syrup yang tepat sangat penting untuk mencegah obat dari kerusakan serta membantu mencegah kontaminasi dan memperpanjang masa kedaluwarsa obat.

Artikel24/01/2024