Monday, 07 July 2025
Sebagai orang tua, tentu wajar jika Moms khawatir ketika anak batuk saat tidur atau sering bersin di pagi hari. Kondisi ini bisa sangat mengganggu kenyamanan tidur Si Kecil dan bahkan memengaruhi aktivitasnya sepanjang hari. Namun, apakah Moms pernah berpikir bahwa penyebabnya mungkin bukan flu biasa, melainkan alergi?
Batuk dan bersin sering kali dianggap sebagai gejala infeksi saluran pernapasan atas yang disebabkan oleh virus, terutama pada anak. Namun, apabila gejala tersebut muncul secara berulang dalam pola waktu dan kondisi yang konsisten—seperti saat malam hari, pagi hari, atau setelah terpapar udara dingin—hal ini dapat mengindikasikan adanya reaksi alergi pada saluran pernapasan.
Alergi ini bisa dipicu oleh alergen seperti debu rumah, tungau, bulu hewan, atau perubahan suhu udara. Tidak seperti infeksi virus yang umumnya disertai demam dan bersifat sementara, gejala alergi bersifat kronis dan dapat kambuh bila paparan terhadap pemicunya terus berlanjut. Beberapa gejala yang patut diwaspadai sebagai alergi antara lain:
1. Anak batuk saat tidur, biasanya batuk kering saat malam atau pagi
2. Hidung tersumbat atau meler tanpa demam
3. Bersin berturut-turut setelah bangun tidur
4. Mata berair atau terasa gatal
5. Tidur gelisah karena sulit bernapas
6. Gejala-gejala di atas umumnya tidak disertai demam, sehingga berbeda dari infeksi virus pada umumnya
Alergi sering kali dipicu oleh paparan alergen di lingkungan sekitar anak. Berikut beberapa penyebab umum yang bisa memicu batuk atau bersin akibat alergi:
Tungau adalah penyebab alergi yang sangat umum pada anak-anak. Mereka berkembang di tempat yang lembap dan berdebu seperti kasur, bantal, dan gorden. Saat anak tidur, ia menghirup partikel dari tungau ini tanpa disadari. Hal inilah yang mungkin menjadi penyebab anak batuk saat tidur maupun bersin-bersin di pagi hari
Perubahan suhu yang ekstrem atau udara dingin bisa memicu respons alergi biasanya seperti pilek dan bersin-bersin, terutama jika anak memang memiliki riwayat alergi.
Jika Anda memiliki kucing atau anjing di rumah, bulunya bisa menjadi pemicu alergi meskipun hewan tersebut tidak tidur di kamar anak.
Di pagi hari, kadar serbuk sari di udara bisa lebih tinggi, terutama di musim-musim tertentu. Paparan ini dapat memicu reaksi alergi.
Moms, penting untuk mengenali gejala yang dialami Si Kecil dengan tepat, karena beda penyebab tentu beda pula cara mengatasinya. Jika ternyata gejalanya mengarah pada pilek alergi—seperti bersin berulang di pagi hari, hidung tersumbat tanpa demam, atau batuk kering saat tidur—maka dibutuhkan penanganan yang tepat dari ahlinya.
Pilih obat dengan formula yang pas dan efektif untuk meredakan pilek alergi, bukan sembarang obat flu. Moms harus siap sedia di rumah, agar Si Kecil bisa langsung mendapatkan penanganan sejak awal. Namun, bila gejala tak kunjung membaik, atau disertai sesak napas dan mengi, segera konsultasikan ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut. Semakin cepat diketahui penyebabnya, semakin cepat pula penanganan bisa dilakukan agar anak bisa tidur nyenyak dan beraktivitas dengan nyaman.
Artikel Lainnya: Kenapa Anak Sering Demam Setelah Liburan Panjang? Ini Penjelasannya
Tahap Gejala Batuk dan Pilek Pada Anak
Untuk gejala flu & batuk, biasanya hanya dirasakan sekitar satu minggu, dan dapat diidentifikasi dari tahapan berikut...
Mengapa Anak Suka Mengompol
Terpaksa menjemur kasur yang terkena ompol adalah hal lumrah yang terjadi ketika anak masih kecil dan sedang belajar lepas dari popok sekali...
Si Kecil Alami Kejang Demam? Ini Pertolongan yang Dapat Moms Lakukan
Meskipun kejang demam biasanya tidak berbahaya, penting bagi Moms untuk memiliki pengetahuan mengenai kejang demam dan pertolongan awal yang dapat...