Wednesday, 10 April 2024
Demam pada anak adalah masalah umum yang seringkali menjadi penyebab kekhawatiran bagi orangtua. Dengue Hemorrhagic Fever (DHF), atau yang lebih dikenal sebagai Demam Berdarah Dengue (DBD), adalah salah satu penyakit yang dapat menyebabkan demam pada anak. Namun, apakah demam naik turun benar-benar menjadi salah satu pertanda DBD?
Dengue Hemorrhagic Fever (DBF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Gejala umum DBD termasuk demam tinggi, nyeri otot dan sendi, sakit kepala, mual, muntah, ruam kulit, dan penurunan jumlah trombosit yang dapat menyebabkan perdarahan.
Melansir dari Healthline.com, gejala demam dari DBD biasanya mulai sekitar 4 hingga 10 hari setelah infeksi awal. Gejala yang dialami umumnya berlangsung selama 2 hingga 7 hari dan dapat meliputi:
Sedangkan gejala demam berdarah yang parah bisa meliputi:
Baca juga: Seberapa Perlu si Kecil Diberi Vaksin Demam Berdarah?
Demam Berdarah dapat disebabkan oleh banyak faktor lain, termasuk infeksi virus atau bakteri lainnya, flu biasa, infeksi saluran pernapasan, atau infeksi lainnya.
Namun demikian, ciri khas dari gejala utama DBD demam tinggi yang tidak kunjung membaik setelah beberapa hari, disertai dengan gejala-gejala lain seperti muntah berulang, nyeri perut yang hebat, kulit pucat atau kemerahan, dan mudah memar atau berdarah dari hidung atau gusi.
Jika anak Anda mengalami demam tinggi yang tidak kunjung membaik, terutama jika disertai dengan gejala-gejala yang disebutkan di atas, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Untuk mencegah serangan penyakit demam berdarah, berikut ini beberapa hal yang bisa Moms lakukan.
Lindungi keluarga dari gigitan nyamuk dengan menggunakan kelambu saat tidur, mengenakan pakaian yang menutupi tubuh, dan menggunakan obat anti-nyamuk yang aman untuk anak-anak dan anggota keluarga.
Jaga lingkungan sekitar rumah agar tetap bersih dan kering, dan hindari penumpukan air di tempat-tempat seperti bak mandi, gentong, atau ember.
Ketahui gejala-gejala DBD dan segera cari pertolongan medis jika anak Anda menunjukkan gejala-gejala tersebut.
Jaga kesehatan anak Anda dengan memberikan makanan bergizi, asupan cairan yang cukup, dan istirahat yang cukup. Jika anak Anda sakit, berikan perawatan yang tepat dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika diperlukan.
Jika dokter mendiagnosis anak Anda menderita DBD, ikuti semua instruksi dan anjuran dokter dengan seksama, termasuk pengaturan istirahat yang cukup, minum banyak cairan, dan memantau gejala anak Anda dengan cermat.
Meskipun demam naik turun tidak selalu menjadi pertanda DBD, tetapi sangat penting bagi orangtua untuk mengenali gejala-gejala DBD dan segera mencari bantuan medis jika diperlukan agar lebih Siap Sedia. Dengan perhatian dan tindakan pencegahan yang tepat, Anda dapat membantu melindungi anak Anda dari risiko DBD dan memastikan kesehatannya tetap terjaga.
Lebih Teliti, Ini Kesalahan yang Seringkali Dilakukan Dalam Memberikan Obat Batuk Flu Anak
Memberikan obat batuk flu anak adalah salah satu cara yang bisa Moms lakukan di rumah untuk membuat Si Kecil merasa lebih nyaman untuk istirahat dan...
Realisasi Bantuan Donasi CSR COVID-19 Tempo Scan Group kepada Kepolisian Republik Indonesia
Tempo Scan Group (TSG) kembali merealisasikan donasi CSR TSG COVID-19 melalui penyerahan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) kepada Kepolisian Republik...
Indahnya Memaafkan
Sebentar lagi berbo dan teman-teman akan melalui masa libur...