ARTIKEL

MENGAPA OBAT DEMAM PERLU DIKATEGORIKAN BERDASARKAN USIA?

Monday, 07 October 2024

Mengapa Obat Demam Perlu Dikategorikan Berdasarkan Usia?

Ketika si Kecil demam, wajar jika Moms melalukan berbagai upaya agar demam yang dialami anak cepat mereda. Mulai dari mengompresnya, maupun memberikan obat pereda demam. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua obat demam dapat diberikan secara sembarangan, terutama berdasarkan usia. Mengapa begitu? Obat-obatan, termasuk obat demam, harus disesuaikan dengan usia seseorang karena setiap kelompok usia memiliki respons tubuh yang berbeda terhadap zat aktif dalam obat. Berikut ini beberapa alasan mengapa obat demam perlu dikategorikan berdasarkan usia.


1. Perbedaan Dosis yang Aman

Salah satu alasan utama mengapa obat demam dikategorikan berdasarkan usia adalah perbedaan dosis. Anak-anak, terutama bayi dan balita, memiliki ukuran tubuh yang jauh lebih kecil daripada orang dewasa, sehingga mereka membutuhkan dosis obat yang lebih sedikit. Pemberian dosis yang sama untuk anak-anak dan orang dewasa bisa berbahaya karena dosis yang terlalu besar dapat menyebabkan keracunan obat, sementara dosis yang terlalu kecil mungkin tidak efektif dalam menurunkan demam.

Produsen obat sudah merancang dosis yang tepat sesuai dengan kelompok usia tertentu, agar obat dapat bekerja secara efektif tanpa menimbulkan risiko efek samping yang serius.


2. Sistem Metabolisme yang Berbeda

Tubuh anak-anak, terutama bayi, memiliki sistem metabolisme yang berbeda dengan orang dewasa. Fungsi hati dan ginjal yang bertugas untuk memproses dan mengeluarkan obat dari tubuh masih belum sepenuhnya berkembang pada anak-anak. Oleh karena itu, beberapa jenis obat yang aman untuk orang dewasa mungkin berbahaya bagi anak-anak karena tubuh mereka belum mampu memproses zat-zat aktif tersebut dengan baik.

Misalnya, obat demam yang mengandung aspirin tidak dianjurkan untuk diberikan kepada anak-anak karena dapat menyebabkan sindrom Reye, kondisi langka namun serius yang menyerang hati dan otak. Sementara itu, parasetamol dan ibuprofen lebih umum diberikan untuk anak-anak, namun tetap dalam dosis yang sesuai dengan berat badan dan usia mereka.


3. Risiko Efek Samping yang Berbeda

Efek samping dari obat juga berbeda antara anak-anak dan orang dewasa. Beberapa obat mungkin menimbulkan reaksi alergi atau efek samping yang lebih parah pada anak-anak dibandingkan dengan orang dewasa. Sistem kekebalan tubuh anak-anak yang masih dalam tahap perkembangan membuat mereka lebih rentan terhadap efek samping obat, seperti gangguan pada saluran pencernaan, ruam kulit, atau gangguan pernapasan.

Dengan mengkategorikan obat berdasarkan usia, risiko efek samping ini bisa diminimalkan. Setiap obat yang direkomendasikan untuk kelompok usia tertentu telah melalui pengujian klinis untuk memastikan keamanannya bagi kelompok tersebut.


4. Kebutuhan Formulasi yang Berbeda

Anak-anak, terutama bayi dan balita, sering kali kesulitan mengonsumsi obat dalam bentuk tablet atau kapsul yang biasa diberikan pada orang dewasa. Oleh karena itu, obat demam untuk anak-anak biasanya diformulasikan dalam tablet kunyah, bentuk cair, sirup, atau bahkan suppositoria (obat yang dimasukkan melalui anus) agar lebih mudah diberikan dan diserap oleh tubuh mereka.

Formulasi ini bukan hanya memudahkan pemberian obat, tetapi juga dirancang agar obat bekerja dengan efektif sesuai kebutuhan usia anak. Rasa manis atau perasa buah sering kali ditambahkan pada sirup anak-anak agar lebih mudah dikonsumsi.


5. Respon Tubuh yang Berbeda

Demam pada anak-anak sering kali merupakan respon alami tubuh terhadap infeksi yang sedang berlangsung, dan tubuh anak-anak memiliki cara yang unik dalam menangani demam tersebut. Oleh karena itu, obat yang cocok untuk orang dewasa mungkin tidak memberikan hasil yang sama pada anak-anak, atau bahkan bisa mengganggu proses respon alami tubuh anak dalam melawan infeksi penyebab demam.

Oleh karena itu Moms, selalu pastikan untuk membaca label obat dengan teliti dan mengikuti petunjuk yang diberikan oleh dokter atau apoteker. Jangan sembarangan memberikan obat yang biasa diminum orang dewasa kepada si Kecil, karena apa yang aman bagi kita, belum tentu aman bagi mereka. Dengan memilih obat yang sesuai usia, Mom dapat membantu menjaga kesehatan si Kecil dengan lebih baik saat demam menyerang.


Artikel Lainnya: Panduan Melakukan Inhalasi di Rumah Saat Anak Flu dan Batuk

  BACA JUGA

Waspada Pandemik, Ini Dia Tips Memilih Obat Flu dan Batuk untuk Anak yang Cocok dan Praktis

Selama masa karantina mandiri #dirumahaja, mencukupi kebutuhan sehari-hari menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan agar keluarga tetap...

Baca Selengkapnya15/04/2020

Wajib Tahu! 3 Imunisasi Penting yang Berperan dalam Mencegah ISPA pada Anak

Untuk melindungi si Kecil dari ancaman ISPA, imunisasi adalah salah satu langkah pencegahan yang paling efektif. Dalam artikel ini, kita akan...

Baca Selengkapnya26/09/2023

Simak! Efek Samping Lain yang Mungkin Dialami Si Kecil Setelah Vaksin

Anak-anak juga memiliki risiko untuk mengalami efek samping atau KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) setelah menerima vaksin...

Baca Selengkapnya31/08/2022