Wednesday, 08 May 2024
Si Kecil seringkali batuk-batuk di sela tidurnya saat malam hari? Well, kondisi ini tentunya membuat mereka merasa tidak nyaman dan menimbulkan rasa khawatir pada orang tuanya. Pada dasarnya, batuk adalah salah satu penyakit yang paling sering dialami oleh anak-anak. Meski dapat terdengar mengerikan, tetapi biasanya bukan merupakan tanda kondisi yang serius. Faktanya, batuk adalah refleks yang sehat dan penting yang membantu melindungi saluran udara di tenggorokan dan dada.
Sebelum memahami cara mengatasi anak batuk saat tidur, penting juga untuk memahami beberapa kemungkinan penyebab batuk yang dialami oleh Si Kecil saat tidur berikut ini.
Batuk bisa menjadi salah satu gejala yang muncul saat anak flu. Jenis batuknya bisa berdahak maupun tidak berdahak (kering) dan akan disertai dengan gejala lain seperti hidung tersumbat, pilek, atau sakit tenggorokan.
Anak-anak dapat mulai rentan terhadap alergi musiman saat mereka memasuki usia 3 atau 4 tahun. Gejala alergi lainnya termasuk pilek, bersin-bersin, dan mata atau hidung gatal.
Asma juga merupakan penyebab umum batuk di malam hari. Jika anak Anda menderita asma, batuknya biasanya akan kering dan akan memburuk selama aktivitas fisik. Batuk asma juga dapat dipicu oleh alergi dan penyakit.
Jika anak Anda menderita batuk rejan (juga dikenal sebagai pertusis), mereka mungkin mengeluarkan suara rejan “seperti burung” ketika mereka mencoba mengambil napas di antara batuk. Sementara tanda-tanda awal batuk rejan mirip dengan pilek (bersin dan hidung meler), tanda-tanda selanjutnya termasuk batuk atau muntah lendir dan batuk yang berlangsung selama 20 hingga 30 detik.
Croup merupakan gangguan saluran pernapasan atas pada anak yang umumnya disebabkan oleh infeksi virus. Jika Si Kecil menderita croup, batuknya mungkin perlu ditangani secara berbeda dari jenis batuk lainnya, jadi bicarakan dengan dokter anak Anda tentang tindakan terbaik. Tanda-tanda umum croup termasuk batuk menggonggong, napas berisik, dan suara serak. Gejalanya sering memburuk di malam hari.
Jika anak Anda menderita pilek yang tidak kunjung sembuh atau alergi yang terus-menerus, itu bisa berkembang menjadi infeksi sinus. Jika Si Kecil menderita batuk yang memburuk di malam hari, tanda-tanda bahwa itu adalah infeksi sinus termasuk hidung tersumbat selama lebih dari 10 hari, demam ringan, dan rasa sakit di rahang atau di belakang dahi atau hidung.
Baca juga: Perbedaan Batuk Akibat Infeksi dan Batuk Alergi Pada Anak
Pada beberapa anak, batuk bisa menjadi lebih buruk di malam hari. Melansir dari KidsHealth.org, ini karena ketika anak-anak mengalami flu, lendir dari hidung dan sinus dapat mengalir ke tenggorokan dan memicu batuk saat tidur. Tak hanya itu saja, kondisi kesehatan tertentu seperti asma juga dapat memicu batuk di malam hari karena saluran napas cenderung lebih sensitif dan mudah tersinggung di malam hari.
Agar orang tua bisa lebih siap sedia ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu meredakan batuk anak yang terjadi saat mereka tidur.
Jika kondisinya tak kunjung membaik, Siap Sedia obat flu dan batuk yang sesuai dengan gejala yang dialami. Tetap perhatikan gejalanya secara berkala dan konsultasikan dengan dokter jika si Kecil menunjukkan gejala sakit yang tak kunjung mereda.
Jaga Kesehatan Si Kecil, Hindari Penyebab Batuk Pada Bayi dan Anak Usia Sekolah Berikut Ini
Penyebab batuk pada bayi dan balita yang utama adalah virus dan bakteri yang menempel di saluran pernapasan dan pada akhirnya berkembangbiak dan...
Lupakan Rasa Panik, Ini Dia Pertolongan Pertama untuk Anak Demam
Pada tubuh manusia, demam terjadi sebagai reaksi alamiah tubuh dalam merespon dan melawan virus serta bakteri yang masuk. Dalam kondisi ini, saraf...
Karakteristik Demam Campak
Penyakit yang sering menyering anak-anak tersebut memiliki gejala fisik yang khas sehingga mudah untuk Mom deteksi....