Wednesday, 27 January 2016
Setiap ibu ingin memiliki anak yang cerdas. Asupan gizi yang baik menjadi syarat agar otak tumbuh optimal. Termasuk asupan DHA. Apa itu DHA?
DHA (docosahexaenoic acid) adalah asam lemak omega-3 tak jenuh (polyunsaturated) yang baik bagi kesehatan. DHA pertumbuhan dan fungsi otak, mata, dan sistem saraf pusat yang optimal selama masa kehamilan dan pertumbuhan anak.
"Anak-anak membutuhkan asam lemak omega-3 sama seperti mereka membutuhkan vitamin," ujar Evelyn Tribole, MS, RD, penulis buku The Ultimate Omega-3 Diet. DHA dibutuhkan untuk pertumbuhan otak, seperti kalsium dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang.
Untuk anak baru lahir hingga usia 2 tahun, DHA berfungsi untuk mengasah koordinasi mata dan tangan menjadi lebih baik. Selain itu juga meningkatkan produksi hormon yang sangat penting untuk perkembangan otak dalam masa pertumbuhan. Sedangkan untuk anak usia 2-5 tahun, DHA bermanfaat untuk menurunkan risiko ADHD, masalah penglihatan, dan depresi.
Bagi bayi yang baru lahir hingga usia 6 bulan, pemenuhan kebutuhan DHA cukup diberikan melalui ASI saja, asalkan si ibu mengonsumsi suplemen DHA sebanyak 400 mg atau lebih. Sedangkan untuk anak usia 6 bulan - 2 tahun, dianjurkan untuk mengonsumsi setidaknya 100 mg DHA setiap hari. Sementara anak usia 2-5 tahun disarankan mengonsumsi setidaknya 200 mg DHA setiap harinya. Usia 4 tahun, menyuguhkan salmon porsi 30 gram setiap minggunya dinilai aman, demikian saran David Perlmutter, MD, ahli saraf di Naples.
Adapun makanan kaya akan kandungan DHA yang dapat Moms sajikan pada anak seperti yogurt, sereal, susu, dan telur (ketika anak menginjak usia 1 tahun). Ikan salmon juga bisa menjadi sumber DHA alami terbaik.
Foto : Shutterstock