Tuesday, 24 November 2015
Termasuk orangtua yang suka menggunakan televisi sebagai ‘alat’ pengalih atau menenangkan si kecil? Jika iya, ubahlah kebiasaan Anda sekarang. Sebab, meski sarat dengan tayangan edukatif seperti membantu para balita belajar abjad, menyerap informasi seputar dunia, dan lainnya, menonton televisi terlalu sering tetap saja akan memberikan dampak buruk pada kesehatan anak, seperti:
1. Berisiko Membuat Anak Alami Kegemukan
Anak yang secara konsisten menghabiskan lebih dari 4 jam menonton televisi setiap harinya, punya kecenderungan memiliki masalah berat badan berlebih. Ingat, saat makan anak perlu fokus pada makanan yang disantap. Bila makan dilakukan sambil menonton, maka tubuh kesulitan memberikan sinyal kenyang, sehingga anak akan makan dan terus makan. Berat badan berlebih jelas tidak baik karena kelak dapat terjangkit penyakit degeneratif seperti diabetes, hipertensi, jantung, dan lainnya.
2. Mengganggu Kesehatan Mental dan Emosi
Penelitian jangka panjang di Selandia Baru terhadap 1000 anak yang lahir di Dunedin, Selandia Baru pada tahun 1972 dan 1973 menunjukkan hubungan durasi menonton televisi dengan perilaku antisosial dan kriminal saat anak-anak tersebut dewasa. Peneliti menemukan adanya peningkatan risiko seseorang melakukan tindakan kriminal sebanyak 30% dengan setiap jam yang dilalui dengan menonton televisi.
Studi tersebut juga menemukan bahwa anak-anak yang lebih banyak menonton televisi memiliki peningkatan kecenderungan memiliki emosi negatif dan peningkatan risiko gangguan kepribadian antisosial. Hasil penelitian ini dipublikasikan pada jurnal bergengsi Pediatrics bulan Maret 2013.
3. Sebabkan Anak Alami Gangguan Tidur
Televisi memiliki gelombang yang dapat bepengaruh pada rutinitas tidur anak. Sebab, sinar yang dipancarkannya dapat mengurangi kadar melatonin otak. Akibatnya, bila anak menonton televisi terlalu lama, maka ritme tubuhnya akan terganggu sehingga membuat anak sering terbangun, bahkan menyebabkan kelelahan.
4. Gangguan penglihatan
Kesehatan mata anak juga dapat terganggu karena menonton televisi terlalu lama. Apalagi bila pencahayaan ruangan di area anak menonton kurang terang. Semua itu dapat menyebabkan kelelahan pada mata. Selain itu, sinar biru pada televisi juga tidak baik bagi kesehatan mata anak. Sinar biru adalah sinar dengan panjang gelombang cahaya 400-500 nm yang dapat berpotensi terbentuknya radikal bebas dan menimbulkan fotokimia ada retina mata anak. Lensa mata anak masih peka dan belum dapat menyaring bahaya sinar biru. Karena itulah risiko terbesar kerusakan akibat sinar biru terdapat pada usia dini.
Karena itu peran orangtua sangat diperlukan, terutama saat anak berada di usia krisis. Jadilah orang tua yang memegang kendali dalam penggunaan televisi di rumah. Dan ajarkan anak bahwa menonton televisi merupakan alat hiburan sementara, dan bukanlah menjadi alat pelarian terus-menerus.
Poin penting lain yang harus diperhatikan orangtua adalah konten atau isi dari program televisi yang akan ditonton si kecil itu sendiri. Pastikan yang mereka tonton merupakan program acara memiliki kualitas yang baik dan disesuaikan dengan usia mereka.
Sumber : Nakita
FOTO: Shutterstock