ARTIKEL

BOLEHKAH MENGHUKUM ANAK

Monday, 12 October 2015

Bolehkah Menghukum Anak

Anak-anak belum mengerti apa yang mereka lakukan. Tidak jarang mereka berbuat salah. Namun perlukah menghukum mereka? Sebenarnya untuk anak usia balita yang paling tepat bukanlah memberikan “hukuman”, melainkan “konsekuensi”. Konsekuensi diberikan karena anak usia balita sedang dalam tahap belajar mengenal nilai-nilai benar-salah dan baik-buruk.

Lewat pemberian “konsekuensi” anak diajarkan ada akibat dari setiap perilaku yang ia lakukan. Misalnya jika tidak membereskan mainan, maka ia akan sulit menemukan mainan kesayangannya. Namun, menerapkan konsekuensi anak harus dibiasakan dulu. Orangtua pro aktig mengajak anak membereskan mainan sesuai kemampuannya. Selanjutnya anak harus dibiasakan melakukan rutinitas itu sendiri. Setelah pembiasaan, barulah anak bisa diberi pengertian mengenai akibat yang akan terjadi kalau ia tidak melakukan tugasnya (membereskan mainan).

Dengan menerapkan konsekuensi, anak dibiasakan berpikir dulu sebelum bertindak. Dengan demikian, ia belajar mengambil keputusan yang terbaik karena sebelumnya sudah berpikir apa untung ruginya kalau dia begini atau begitu. Jika anak melakukan tugasnya tanpa disuruh, beri ia pujian agar ia merasa dihargai dan dicintai. Pujian juga memotivasi ia untuk terus melakukan tugasnya.

  BACA JUGA