Tuesday, 24 November 2015
Anak-anak di usia 18-20 bulan mulai menampakkan tanda-tanda bahwa ia mulai mengembangkan imajinasinya. Gemar meniru apa saja yang dilakukan orangtuanya, dan kadang-kadang seperti memiliki teman imajiner.
Tak perlu khawatir jika anak menunjukkan tanda-tanda ini. Berbagai studi menunjukkan bahwa separuh populasi anak memiliki teman imajiner. Memiliki teman imajiner menandakan bahwa ia anak yang kreatif dan senang bersosialisasi, yang mampu menemukan cara untuk mengatasi rasa takut atau kegelisahannya. Para pakar kesehatan di Babycenter Medical Advisory Board bahkan menganjurkan orangtua untuk menerima teman imajiner si anak. Jangan lupa picu terus imajinasinya dengan melakukan hal berikut.
Bacakan Buku-buku Cerita
Membaca cerita bersama-sama adalah cara yang bagus untuk memperkaya kehidupan fantasi balita. Pilih buku dengan banyak gambar yang besar-besar, berwarna-warni, dan ajak anak menikmati semua cerita di dalamnya.
Tampilkan segala foto-foto, buat suara hewan atau kendaraan atau karakter yang berbeda, dan diskusikan apa yang terjadi atau mungkin terjadi pada tokoh-tokoh yang ada di buku itu. Berkreasi dengan jalan cerita sendiri, mengapa tidak?
Berbagi Cerita
Gunakan anak sebagai karakter utama sesuai dengan cerita yang dibaca. Anak juga bisa belajar untuk membuat narasi dan petualangannya sendiri.
Membuat Musik
Meskipun anak belum siap untuk pelajaran musik terstruktur, Mengisi dunianya dengan music boleh saja. Ajak anak mendengarkan berbagai lagu bersama-sama dan dorong ia berpartisipasi dengan bernyanyi, menari, atau bermain mainan atau instrumen buatan sendiri.
Bermain Pura-pura
Anak-anak belajar banyak dengan mendramatisasi peristiwa dari kehidupan dan fantasi mereka sehari-hari. Ketika anak menciptakan skenario dan alur cerita dengan karakter fantasinya, saat itu sebenarnya ia sedang mengembangkan keterampilan sosial dan verbal.
Anak juga belajar masalah emosional saat ia mengulang skenario yang melibatkan perasaan sedih, gembira, takut, atau aman. Membayangkan dirinya sebagai seorang ibu, dokter, atau guru, mampu membuatnya merasa kuat dan memberinya pengalaman yang bertanggung jawab.
Sediakan Alat Peraga
Gunakan properti apa saja yang bisa digunakan untuk bermain imajinatif dengan anak. Semakin sederhana, semakin baik. Misalnya, menggunakan kardus menjadi mobil-mobilan, kapal, atau kereta, handuk menjadi jubah superhero, dan lain sebagainya. Karena sebagian besar aksi terjadi di dalam kepala anak, buat properti dengan spesifik sesuai dengan karakter kartun yang diinginkan.
Batasi TV
Ketika anak menonton acara anak-anak, film, atau media lainnya, moderasi adalah kuncinya. American Academy of Pediatrics merekomendasikan, tidak menggunakan media sama sekali pada anak-anak yang usianya kurang dari 2 tahun. Kalaupun anak menuntut menonton TV, batasi maksimal 30 menit setiap harinya.
Sumber : Nova
FOTO: Shutterstock