ARTIKEL

ANAK AKTIF BERGERAK? HINDARI RISIKO CEDERA DENGAN CARA INI

Monday, 30 May 2016

Anak Aktif Bergerak? Hindari Risiko Cedera dengan Cara Ini

Aktif dan gemar bergerak menandakan anak bertumbuh kembang dengan baik. Anak yang aktif akan lebih sehat dan terhindar dari obesitas. Menghirup udara segar dengan bermain di luar ruangan juga baik untuk tumbuh kembang anak secara mental. Tapi hati-hati ya, Moms jika tidak  diawasi dengan benar anak bisa saja cedera karena sembarangan melakukan gerakan berbahaya. Lebih baik, hindarkan anak dari bahaya cedera dengan memerhatikan beberapa hal berikut:

1. Hindari Kompetisi Dini
Sebanyak 75% anak yang berlatih olahraga berat terlalu dini justru dua kali berisiko mengalami cedera. Demikian menurut penelitian Loyola University’s Health System. Penelitian tersebut menemukan bahwa gerakan latihan yang diulang-ulang pada olahraga yang mengacu pada kompetisi, menyebabkan stres pada tubuh anak yang masih tumbuh dan berkembang. Sebaiknya kenalkan olahraga sebagai permainan dulu bukan untuk kompetisi. Untuk latihan lebih serius tunggu sampai setidaknya usia anak di atas 9 tahun

2. Pengaruh Tidur pada Fungsi Motorik
Menurut penelitian dalam Journal of Pediatrics, usia anak jelang remaja yang mendapatkan waktu tidur 8 jam atau lebih di malam hari, memiliki risiko cedera lebih kecil ketimbang anak yang kurang tidur.Kurang tidur dapat menyebabkan efek berkurangnya fungsi motorik, mood, dan fungsi kognitif. Padahal, itu semua diperlukan saat anak rajin berolahraga.

3. Pemahaman Risiko
Ketika anak terlibat pertandingan olahraga, kemungkinan cedera akan meningkat. Retak pada tulang siku, patah pada tulang rusuk, adalah cedera yang umum terjadi. Meski ada pelatih yang mendampingi, tak ada salahnya Anda ikut memberi tahu anak tentang risiko cedera dan apa bahayanya serta bagaimana menghindarinya. 

4. Coba Beragam Olahraga
Peneliti dari Loyola Health University System menemukan fakta, atlet berusia belia yang hanya fokus pada satu jenis latihan olahraga, akan lebih sering cedera ketimbang anak yang bebas memilih jenis olahraga.Maka biarkan anak terlibat dalam berbagai jenis olahraga yang ia sukai. 

5. Kurangi cedera dengan Vitamin D
Sebuah penelitian menyebutkan, kandungan penting untuk mengurangi risiko cedera adalah vitamin D. Anak-anak perempuan yang mendapat asupan vitamin D terbukti lebih sedikit mengalami cedera. Sejumlah ahli merekomendasikan 800 – 1000 IU vitamin D per hari, terutama bagi anak-anak perempuan yang memang hobi olahraga. Ada beberapa sumber alami yang dapat dikonsumsi si kecil untuk mendapatkan vitamin D, yaitu suplemen, ikan salmon, sereal, keju, atau produk turunan susu lainnya.

Foto: Shutterstock

  BACA JUGA

Nafas Anak Pendek Saat Batuk, Kapan Perlu Waspada?

Batuk pada anak seringkali merupakan respons alami tubuh terhadap iritasi atau infeksi saluran pernapasan. Perlu diwaspadai jika anak mengalami nafas pendek dan cepat saat batuk.

Artikel14/02/2024

Anak Lemas Saat Demam, Ini Tips Memulihkan Energinya!

Demam pada anak seringkali diiringi oleh gejala lemas, kelelahan, dan kehilangan nafsu makan. Dengan perawatan yang tepat, kita dapat membantu anak pulih lebih cepat dan mengembalikan energinya.

Artikel07/02/2024

Tips Menyimpan Obat Flu Batuk Berbentuk Dry Syrup

Penyimpanan obat flu batuk berbentuk dry syrup yang tepat sangat penting untuk mencegah obat dari kerusakan serta membantu mencegah kontaminasi dan memperpanjang masa kedaluwarsa obat.

Artikel24/01/2024