ARTIKEL

MENGAPA ANAK PERLU DIAJARKAN CINTA MUSIK

Tuesday, 24 November 2015

Mengapa Anak Perlu Diajarkan Cinta Musik

Sejumlah penelitian membuktikan, musik mampu meningkatkan kecerdasan anak. Beberapa tahun lalu, kebenaran teori ini diuji ulang oleh Prof. Martin Gardiner, ahli riset otak, yang melakukan penelitiannya terhadap 96 anak usia 5-7 tahun di sekolah musik di Providence, Rhode Island, Amerika. Hasilnya, musik ternyata dapat membantu meningkatkan kemampuan dasar membaca, menulis, dan berhitung pada anak-anak. Bahkan anak-anak yang berkemampuan membaca di bawah rata-rata pun dapat mengejar ketinggalannya setelah mereka diperkaya dengan pelajaran musik.

Hal ini juga diutarakan oleh komponis Nortir Simanungkalit, "Musik adalah alat pendidikan sekaligus untuk mengasah intellekt einfuhlung atau rasa intelektual. Bangsa yang musikal adalah bangsa yang cerdas." Itulah mengapa para ahli sering menganjurkan agar anak sejak usia dini, bahkan sejak masih di kandungan ibu, sudah diperkenalkan dengan musik.

Mengasah Otak Kanan
Musik, ujar Nortir, berkaitan dengan fungsi otak bagian luar sebelah kanan. Otak bagian luar yang disebut lobus temporalis, terdiri atas bagian kiri dan kanan. Lobus temporalis kiri berhubungan dengan daya ingat dan bahasa, sedangkan lobus temporalis kanan mendata segala hal yang berhubungan dengan daya nalar, intelektual, dan daya pikir. Nah, ilmu-ilmu eksakta dan musik ada di lobus temporalis kanan ini.

Jadi, menurut pencipta lebih dari 200 karya musik dan lagu ini, kalau ingin anak kita pintar maka lobus temporalis kanan inilah yang harus dilatih. Salah satu caranya dengan melatih anak bermain musik atau mendengarkan musik.

Nortir menganjurkan agar anak diasah kemampuan musiknya sejak dini. Kalau bisa, sejak masih di kandungan anak sudah diperdengarkan musik. Ibu hamil bisa bersenandung karena janin pun sudah bisa mendengar. Kemudian setelah si bayi lahir, sering-seringlah menyanyikan lagu Nina Bobo.

"Dengan cara distimulus sejak kecil inilah, maka lobus temporalis kanannya terasah, sehingga ia lebih mudah menyerap masukan lainnya. Kepekaannya dalam menangkap alam juga akan lebih baik," lanjut anggota Internasional Music Council (IMC) dan presiden Indonesia Music Commitee ini.

Hal ini karena musik bukan hanya didengarkan melalui telinga, melainkan juga lewat perasaan sehingga mampu menggugah kepekaannya. Selain itu, musik juga memberikan kesenangan dan membantu anak memelajari berbagai keterampilan yang perlu dikuasainya. Dengan musik, anak juga mampu mengendalikan emosinya. Kala sedih atau senang, ia bisa mencurahkan lewat musik dan lagu. Anak pun bisa berkembang imajinasinya lewat syair lagu.

"Setidaknya, kalau ia punya kemampuan menguasai alat musik tertentu, ia punya sarana untuk penyaluran emosinya," tambahnya. Yang tak kalah penting, apresiasi si anak pada musik juga akan tumbuh. Nah, kalau aspresiasinya sudah tumbuh, maka ia akan bisa menganalisis nada.

Sumber : Nova
Foto : Shutterstock

  BACA JUGA

Panduan Memilih Mainan Edukatif untuk Anak

Sedang mencari mainan edukatif terbaik untuk menstimulasi si kecil?

Artikel24/11/2015

Memuji Anak yang Benar

Tidak ada yang salah dengan memberikan pujian pada anak, asalkan Anda melakukannya dengan benar.

Artikel24/11/2015

Suka Berimajinasi Tanda Anak Pintar

Saat bermain, balita suka berimajinasi seakan-akan ia bukan dirinya.

Artikel24/11/2015